Jakarta, CNBC Indonesia – Produksi minyak bumi dalam negeri hingga kini terpantau masih “melempem” alias jauh dari yang ditargetkan pemerintah.
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengatakan, per Agustus 2023 produksi terangkut (lifting) minyak terpantau mencapai 597.000 barel per hari (bph), di bawah target yang ditentukan pemerintah hingga akhir tahun 2023 sebesar 660.000 bph.
Namun demikian, pihaknya masih berharap lifting minyak ini bisa dipacu lagi, sehingga bisa mencapai setidaknya lebih dari 600.000 barel per hari di akhir tahun ini.
“Agustus 2023 lifting minyak sebesar 597.000 bopd (barrels oil per day/ bph), dan diharapkan dapat mencapai lebih dari 600.000 bopd di akhir 2023,” ungkap Irwandy pada pembukaan acara Indonesia Mineral and Energy Conference, di Jakarta, dikutip Rabu (20/12/2023).
Sedangkan di tahun 2024 mendatang, Irwandy mengatakan, setidaknya Indonesia menargetkan bisa mencapai produksi minyak sebesar 625.000 bph.
Untuk bisa mendongkrak produksi minyak dalam negeri, menurutnya pemerintah akan melakukan beberapa strategi dengan optimalisasi lapangan eksisting, transformasi produksi cadangan migas, mendorong teknik Enhanced Oil Recovery (EOR), dan melakukan eksplorasi secara masif untuk menemukan cadangan minyak besar yang baru.
“Untuk mencapai target lifting (produksi) migas itu, dilakukan beberapa strategi optimalisasi lapangan eksisting, transformasi resources to production, EOR, dan eksplorasi secara masif untuk penemuan besar,” tandasnya.
Sebagai informasi, mengutip data Kementerian ESDM, per 17 Desember 2023 produksi minyak dalam negeri terpantau terus menurun, yang mana saat ini berada di angka 593.442 bph. Artinya, lebih rendah dari data yang disebutkan sebelumnya per Agustus 2023 sebesar 597.000 bph.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif memproyeksikan target produksi minyak tahun ini tidak akan tercapai. Namun, untuk target produksi gas dalam negeri, dia optimistis itu bisa tercapai.
“Minyaknya nggak (capai target). Gasnya insya Allah. Tahun depan ya gasnya yang akan kita dorong lebih banyak,” ujar Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (11/12/2023).
Namun begitu, Arifin menyebutkan pihaknya akan mengupayakan tercapainya target produksi gas untuk tahun ini. Adapun, untuk tahun depan pihaknya juga akan mendongkrak produksi gas dibandingkan dengan produksi gas.
“Tidak bisa setiap tahun, misalnya ENI kita dorong 2028, sekarang kita cari yang besar-besar dulu,” tambahnya.
Arifin menyebutkan usaha yang dikerahkan untuk mendongkrak produksi minyak adalah dengan mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur marjinal.
“Apalagi kita sudah lama tidak melakukan eksplorasi. Baru sekarang kita lakukan eksplorasi besar-besaran itu ada Andaman 1, Andaman 2, lalu sudah nemu juga Andaman 3 yang Mubadala itu,” tandas Arifin. https://tipatkaiganteng.com/